Suatu kali gereja kami mengundang seorang pendeta untuk menyampaikan
firman Tuhan dan bersaksi mengenai pelayanan yang telah ia lakukan
dalam dua puluh tahun terakhir. Saya sangat terkesan dengannya;
penampilannya sederhana. Ia berkhotbah tanpa jas dan dasi. Khotbahnya
pun sederhana, tetapi pesannya sangat jelas. Namun, yang lebih
membuat saya terkesan adalah hatinya. Ia memiliki hati untuk melayani
orang-orang yang terpinggirkan; seperti anak-anak jalanan, anak-anak
pedesaan, bahkan sampai kepada tahanan-tahanan. Dan, dari hatinya
muncul keyakinan bahwa apa yang dilakukannya adalah benar, karena
sesuai dengan perintah Allah.
Jika kita membandingkan keyakinan pendeta tersebut dengan ayat yang
kita baca hari ini, memang benar demikian adanya. Tuhan sebenarnya
memberikan sebuah tatanan pelayanan yang benar. Jika kita ingin
melayani Tuhan, kita tidak perlu melakukan sesuatu yang spektakuler.
Kita dapat memulainya dari hal sederhana: "memberikan secangkir air
sejuk" bagi orang-orang yang terpinggirkan dan berkekurangan-"yang
kecil ini". Meski itu berarti juga berani keluar dari zona nyaman,
untuk melayani yang kurang terlayani.
Entah sudah berapa lama konsep melayani Tuhan yang kita miliki hanya
terbatas di dalam tembok gereja. Tentu apa yang kita lakukan di
gereja selama ini tidaklah salah, tetapi dengan mengingat apa yang
disampaikan Tuhan Yesus kepada kita, seharusnya kita juga memikirkan
hal-hal di luar tembok gereja, terutama untuk melayani kaum yang
Alkitab sebut sebagai "yang kecil". Sudah saatnya kita melakukan
kebenaran firman Tuhan ini --RY
LAYANI TUHAN SEPERTI YANG TUHAN MAU
No comments:
Post a Comment