Dingin pagi di hari libur itu tidak mengurungkan niat Marco untuk mengikuti acara kebaktian di daerah lain dalam rangka salah satu perayaan hari besar kepercayaannya. Sesuatu yang besar dan (mungkin) sedikit mendebarkan sudah Marco rasakan sebelumnya. Ya, besar dan mendebarkan karena acara itu diadakan tepat di depan rumah Sabrina. Sempat terbersit di benak Marco untuk
tidak dating saja dalam acara itu, namun sebuah bisikan mendorongnya untuk tetap berangkat, ditambah lagi ketidak tahuannya untuk mencari alasan pada ibu nya dan dorongan hati untuk menemani ibunya yang sedang menua.
Marco dan ibunya pun berangkat bersama rombongan yang menyewa sebuah mobil angkutan umum. Selain memang mereka tidak memiliki mobil sendiri, kebersamaan dengan saudara adalah apa yang dicari. Sampai di tempat tujuan, sungguh apa kekhawatiran Marco terjadi. Dia melihat ayah Sabrina yang sedang berkebun di samping rumahnya, sebaliknya ayah Sabrina juga melihat Marco. Senyum pun dilayangkan Marco dan sebaliknya dari ayah Sabrina pun terlayang senyum, yang masih hangat. Namun, Marco sadar, itu mungkin karena ayah Sabrina belum menyadari apa yang dilihatnya.
Benar saja, tak lama Marco menerima sebuah pesan dari Sabrina bahwa ayahnya menanyakan kalau Marco tidak sama dengan mereka. Sabrina mendengar hal ini dari percakapan ayah dan ibunya. Marco pun mulai berpikir, “ Ya…semua akan berbeda mulai sekarang.’ Berbeda, ya pastinya sambutan orang tua Sabrina terhadap Marco tidak akan sama seperti sebelumnya. Tapi, itu resiko. Kenapa harus takut, itu saja yang ada di pikiran Marco. Dia menjalani harinya seperti biasa saja, nongkron dan olah-raga tetap dia lakukan seperti biasa terlepas dari pikirannya yang berangin ribut.
Tiga hari setelah kejadian tersebut, Sabrina mengirimkan pesan singkat pagi buta kepada Marco. Masih dengan mata sedikit merem, Marco membukanya dan melek lebar membaca isi pesan itu. Sabrina mengungkapkan apa yang baru saja terjadi di rumahnya pagi itu, bahwa sang ayah mengumpulkan seluruh anggota keluarga dan mengutarakan bahwa mereka yang tidak sejalan sebaiknya nanti keluar dari rumah dan menganggap sang Ayah meninggal dan juga sebaliknya. Sebuah geluduk di pagi hari yang dingin dan cerah yang menyambar kepala botak Marco. Dia tidak tahu harus memberikan komentar apa. Hanya terbersit di otak kecilnya, apa dia pantas menerima semua itu. Apa ia pantas menjadi alasan dari hal yang mungkin akan terjadi tersebut. Apa ia cukup berharga untuk semua hal dan kosekuensi yang akan ditanggung Sabrina. Bukan Marco ingin lepas dari beban keberhargaan tersebut, namun dia bingung jika menjadi alasan di balik perubahan yang menyangkut hubungan vertical dan horizontal di keluarga Sabrina. Dia hanya merasa sangat kecil untuk menjadi alasan dari semua kosekuensi besar yang akan menjadi tanggungan Sabrina. Dia hanya merasa sangat kecil, itu saja..
Hari-hari itu terlewati dengan kebingungan Marco dan kegundahan Sabrina. Sabrina mengungkapkan kepada Marco bahwa dia siap dengan semua konsekuensinya. Perubahan vertical sudah mulai merasuk di alam tubuh dan pikirannya. Sebuah kesenangan tersendiri yang dirasakan Marco mengenai kabar ini. Namun, di lain sisi, Marco hanya terlalu sayang dengan hubungan baik yang sudah terjalin jika harus terusakkan oleh kehadirannya. Di lain pihak, Sabrina senantiasa mengungkapkan kejengahan yang sudah ia rasakan selama ini. Kehidupannya yang menurutnya senantisasa disetir dan harus menuruti kata orang tua. Dimana kebebasanku untuk menentukan hidupku, lebih kurang mungkin itu yang ada di benaknya. Terlepas dari suka cita yang Marco rasakan atas komitment sabrina, Marco masih merasa terlalu sayang dengan hubungan baik dengan orang tua, keluarga Sabrina yang telah terjalin selama ini dan perasaan dirinya yang terlalu kecil untuk menjadi alasan. Marco kurang setuju menjadi alasan akan perubahan yang akan terjadi di Sabrina, ini perubahan vertikal, kurang pas menjadikan sosok Marco yang hanya seorang makhluk bernama manusia kecil untuk melatar belakangi nya. Namun, rasa sayang Marco pada Sabrina semakin besar dan tidak luntur.
Sabrina beberapa kali mengungkapkan kebosanannya dengan keadaan dan nuansa rumah yang sudah menjadi naungannya selama ini. Bukan karena rumahnya, tapi lebih pada keadaan interaksi dan pola komunikasi yang lebih seperti antara pendikte dan terdikte. Ya..mungkin itu pola tersendiri yang ada di keluarga nya, yang mesti ditoleransi. Akan tetapi, apakah baik menjadikan anak yang sudah lebih dari seperempat abad umurnya berada di posisi terdidik dan terancam terus-menerus ?? Bukankah dia sudah cukup otak untuk berpikir ?? ya..namun itulah yang ada, Marco senantiasa berharap hal ini dapat berubah. Mungkin kecil kemungkinannya, tapi apakah mustahil itu ?? Mustahil hanya sebuah kata bagi mereka yang tidak punya niat, itulah menurut Marco.
Perjalanan Marco dan Sabrina memang masih tetap berjalan. Berjalan, dan sekarang sepertinya sedang dalam jalan yang sedikit terjal. Tapi, apakah terjal akan selamanya jika ada niat meratakan, meneruskan, kerja-sama dan berkat?? Tidak jalan terjal akan dilapangkan-Nya. Mustahil itu untuk manusia, tapi tidak untuk-Nya.
3 comments:
michael kors, converse pas cher, sac hermes, true religion outlet, michael kors outlet online, michael kors outlet online, coach outlet, vans pas cher, kate spade, burberry outlet, hogan outlet, true religion outlet, michael kors outlet, north face, michael kors outlet, nike blazer pas cher, lululemon canada, nike free uk, ralph lauren uk, ray ban pas cher, new balance, nike tn, coach outlet store online, uggs outlet, michael kors outlet online, true religion outlet, nike air max, replica handbags, hollister pas cher, nike air max uk, nike roshe run uk, ray ban uk, sac vanessa bruno, north face uk, coach purses, oakley pas cher, uggs outlet, guess pas cher, true religion jeans, michael kors, abercrombie and fitch uk, mulberry uk, timberland pas cher, nike air max uk, burberry handbags, michael kors outlet, michael kors outlet online, polo lacoste, hollister uk
new balance shoes, converse, baseball bats, ray ban, ferragamo shoes, vans outlet, babyliss, hermes belt, converse outlet, p90x workout, instyler, louboutin, mac cosmetics, lancel, jimmy choo outlet, mont blanc pens, wedding dresses, valentino shoes, celine handbags, ghd hair, vans, nike air max, hollister, bottega veneta, ralph lauren, north face outlet, lululemon, north face outlet, nfl jerseys, oakley, insanity workout, iphone cases, chi flat iron, gucci, mcm handbags, soccer shoes, abercrombie and fitch, nike roshe run, asics running shoes, soccer jerseys, hollister clothing, reebok outlet, hollister, beats by dre, herve leger, nike huaraches, timberland boots, longchamp uk, nike trainers uk, nike air max
ugg, moncler, montre pas cher, moncler, louis vuitton, louis vuitton, thomas sabo, links of london, canada goose, doudoune moncler, marc jacobs, pandora uk, pandora jewelry, louis vuitton, ugg pas cher, canada goose jackets, pandora jewelry, canada goose outlet, replica watches, canada goose outlet, swarovski, pandora charms, moncler uk, moncler, karen millen uk, ugg,uggs,uggs canada, moncler, canada goose, wedding dresses, ugg uk, juicy couture outlet, supra shoes, moncler outlet, juicy couture outlet, swarovski crystal, ugg,ugg australia,ugg italia, hollister, canada goose outlet, moncler outlet, louis vuitton, canada goose uk, coach outlet, toms shoes, louis vuitton, canada goose
Post a Comment