Wednesday, July 1, 2009

Ibu Bijak, Anak Bahagia

Seorang filsuf Cina terkenal, Meng Zi, memiliki ibu yang sangat

bijak. Konon ketika Meng Zi masih kecil, mereka tinggal dekat

kuburan. Siang-malam Meng Zi meniru gerak-gerik dan perkataan

orang-orang yang melayat. Maka, ibu Meng Zi mengajak keluarganya

pindah ke dekat pasar. Kali ini Meng Zi menirukan kata-kata para

penjual daging. Si ibu merasa lingkungan pasar juga kurang baik bagi

masa depan Meng Zi. Akhirnya, mereka pindah ke dekat sekolah. Sejak

itu Meng Zi rajin menirukan murid-murid membaca buku. Setelah besar

Meng Zi berguru kepada seorang filsuf. Akhirnya, ia sendiri pun

menjadi filsuf besar di zamannya. Meng Zi berhasil karena ia memiliki

ibu yang sangat memperhatikan pendidikannya.

Alkitab mencatat jasa seorang ibu bernama Eunike. Ia adalah ibu dari

pemimpin muda gereja, Timotius. Eunike dan Lois (nenek Timotius)

adalah orang Yahudi yang taat mengajarkan firman Tuhan sejak Timotius

kecil (1 Timotius 1:5; 2 Timotius 3:15). Menurut NIV Life

Application, Timotius bertobat bukan karena khotbah seorang

penginjil, tetapi karena peran ibu dan neneknya yang mengajarkan

firman Tuhan sejak kecil. Ketika Timotius dipercaya memimpin jemaat,

Paulus memperingatkannya tentang dunia yang makin jahat (ayat 9-15).

Namun, Paulus juga menasihatinya agar selalu berpegang pada kebenaran

yang diajarkan ibunya sedari kecil (ayat 15). Dengan itu, Timotius

akan mampu untuk terus setia.

Dunia tidak bertambah baik. Namun, jika anak-anak sudah dididik sejak

kecil dalam Tuhan, kita tak perlu khawatir. Ajak mereka rajin membaca

Alkitab, berdoa, dan terutama tuntun mereka untuk menerima Kristus

sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi mereka

No comments: