Wednesday, July 1, 2009

Meredakan Kemarahan (Cooling Down)

Di buku rekor Guinness 2005, Percy Arrowsmith dan Florence tercatat

sebagai suami istri tertua di dunia. Mereka telah menikah selama 80

tahun. Percy berusia 105 tahun, sedangkan istrinya 100 tahun. Namun,

keduanya masih saling mencintai. Apa rahasianya? "Sederhana!" kata

mereka. "Kami tidak akan pergi tidur sebelum menyelesaikan konflik.

Tidak enak tidur membawa kemarahan. Jika bertengkar, kami berusaha

saling mengampuni sebelum larut malam, supaya hari itu bisa ditutup

dengan ciuman dan genggaman tangan."

Kemarahan bisa mampir mendadak; ketika kita dicurangi, dituduh

bersalah, atau saat melihat ketidakadilan. Mazmur 37 ditulis bagi

orang muda yang panas hatinya ketika melihat orang-orang jahat

sukses. Mereka berbuat curang (ayat 1), melakukan tipu daya, tetapi

hidup lebih berhasil ketimbang dirinya yang hidup lurus (ayat 7).

Kemarahan pun muncul. Jika dipendam, kemarahan ini akan berbuahkan

iri hati dan kepahitan. Satu kali ia bakal meledak dan bertindak main

hakim sendiri! Maka, pemazmur menasihatinya untuk berhenti marah

(ayat 8) dan menyerahkan masalahnya kepada Tuhan (ayat 5). Biarlah

Tuhan yang bertindak dan memunculkan keadilan (ayat 10,11). Kemarahan

tidak berguna. Jika disimpan, ia bagai sampah yang membusuki hati.

Apakah Anda sedang marah atau kerap marah? Datangnya marah tak bisa

dicegah, tetapi bisa diredakan. Ceritakan kekesalan Anda kepada

Tuhan, nantikan Dia bertindak, lalu padamkan amarah Anda sebelum

mentari terbenam. Jangan biarkan kemarahan mengotori hati, mematahkan

semangat, dan mengganggu waktu tidur Anda

No comments: