Thursday, July 16, 2009

Setia Dalam Kekosongan

"Ada uang abang disayang, tidak ada uang abang ditendang." Inilah
sebuah ungkapan yang menyatakan ketidaksetiaan. Tak mudah memang
untuk setia, apalagi jika kesetiaan tidak hanya untuk diucapkan,
tetapi perlu dibuktikan.

Ada tiga penguji kesetiaan. Pertama, waktu. Seberapa lama kita bisa
setia? Kedua, jarak. Kita bisa setia saat dekat, tetapi bagaimana
jika kita terpisah jauh? Ketiga, keadaan. Kalau lagi senang kita akan
setia, tetapi bagaimana jika dalam keadaan yang sulit?

Rut adalah seorang yang setia. Waktu Naomi dan keluarganya baru
datang ke Moab, mereka adalah keluarga yang memiliki harta. Jadi,
boleh dikatakan Rut menikah dengan anak dari keluarga yang lumayan
berada-Alkitab tidak menyebut berapa banyak kekayaan Naomi, tetapi
ada pernyataan bahwa Naomi "pergi dengan tangan penuh" (1:21). Akan
tetapi, setelah Elimelekh dan kedua anaknya meninggal dunia, Naomi
jatuh miskin "tetapi dengan tangan kosong Tuhan memulangkan aku". Di
sinilah kesetiaan Rut diuji dan ia berhasil. Rut tidak meninggalkan
Naomi dalam "kekosongannya".

Mudah sekali untuk setia kepada orang yang banyak harta benda dan
tinggi kedudukan. Sebaliknya, sulit sekali untuk setia kepada orang
yang sedang jatuh atau tidak punya apa-apa lagi. Rut bisa tetap setia
karena dasar kesetiaannya adalah kasih, bukan harta. Oleh sebab itu,
jikalau kita mau menjadi orang yang setia, baik kepada istri atau
suami, pelayanan, bahkan kepada Tuhan, kita harus mengubah dasar
kesetiaan kita. Biarlah kasih yang selalu menjadi alasan mengapa kita
setia.

No comments: